Selamat Datang di Blog MI NW NO. 1 Kelayu Lotim NTB, sarana berbagi pengetahuan, saling membangun dan saling memperingati"Katakan ilmu itu walau satu ayat, katakan kebenaran itu meskipun pahit"

Langkah-Langkah Pembelajaran dengan  Card Sort (Menyortir Kartu) adalah sebagai berikut ;
  1. Guru menyiapkan  kartu  berisi  tentang materi pokok  susuai KI/KD mapel  (catatan : perkirakan jumlah kartu  sama dengan jumlah  murud dikelas, isi kartu terdiri dari   kartu induk/topik utama dan kartu rincian)
  2. Seluruh  kartu diacak /dikocok  agar bercampur
  3. Bagikan  kartu kepada   murid dan  pastikan  masing -masing memperoleh  satu (boleh dua)
  4. Perintahkan  setiap murid  bergerak  mencari  kartu induknya  dengan  mencocokan  kepada kawan-kawan sekelasnya
  5. Setelah kartu  induk beserta  seluruh  kartu rinciannya  ketemu,  perintahkan  masing -masing  membentuk kelompok  dan menempelkan hasilnya  dipapan  secara  urut
  6. Lakukan  koreksi  bersama  setelah  semua kelompok  menempelkan  hasilnya
  7. Mintalah  salah satu  penanggung jawab kelompok untuk  menjelaskan  hasil sortiran kartunya, kemudian mintalah  komentar dari kelompok lainnya.
  8. Berikan  Apresiasi  setiap hasil  kerja siswa
  9. Lakukan klarifikasi  , penyimpulan dan  tindak lanjut.
contoh penerapan  strategi ini adalah di pelajaran IPA kelas 6 Materi Perkembangbiakan hewan. Berikut ini contoh Card Sortnya :



ARTIKEL TERKAIT LAINNYA :

Langkah - langkah penerapan Strategi The Power Of Two and Four (Menggabung 2 dan 4 kekuatan) adalah sebagai berikut :
  1. Tetapkan  satu masalah/pertanyaan terkait  dengan materi  pokok  (SK/KD/Indikator)
  2. Beri  kesempatan  pada peserta didik  untuk berpikir sejenak  tentang masalah   tersebut
  3. Bagikan kertas pada setiap  peserta didik  untuk menuliskan  pemecahan masalah/jawaban secra mandiri lalu periksalah hasil kerjanya
  4. Perintahkan  peserta didik  bekerja  berpasangan  2 orang dan  berdiskusi  tentang  jawaban masalah  teresebut,  lalu periksalah  hasil  kerjanya.
  5. Peserta didik  membuat jawaban baru atas  masalah  yang disepakati berdua, lalu
  6. selanjutnya  perintahkan   peserta didik  bekeerja berpasangan  4 orang  dan berdiskusi  lalu bersepakat mencari jawaban terbaik, lalu  periksalah  hasil kerjanya.
  7. Jawaban  bisa ditulis dalam kertas atau liannya, dan guru  memeriksa  dan memastikan  setiap kelompok  telah menghasilkan  kesepakatan  terbaiknya menjawab masalah  yang dicari.
  8. Guru  mengemukakan penjelasan  dan solusi  atas permaalahan  yang didiskusikan  tadi
  9. Guru melakukan kesimpulan,  klasrifikasi dan tindak lanjut.


ARTIKEL TERKAIT LAINNYA :

Strategi pembelajaran aktif Reading a loud (mambaca dengan keras) adalah strategi pembelajaran untuk mengaktifkan siswa agar berperan aktif dalam proses pembelajaran  dikelas. membaca teks dengan keras  dapat membantu peserta didik  memfokuskan  perhatian  secara mental, menimbulkan  pertanyaan - pertanyaan, dan merangsang  diskusi. strategi tersebut  mempunyai efect  pada  memusatkan perhatian  dan membuat  suatu kelompok  yang kohesif. Prosedur   dari strategi  ini adalah sebagai berikut ;
  1. Guru memilih  sebuah teks  yang cukup  menarik untuk  dibaca dengan keras,  misalnya   tentang manasik haji. Guru   hendaknya   membatasi  dengan suatu  pilihan teks  yang kurang dari  500 kata
  2. Guru menjelaskan  teks itu  pada peserta didik  secara singkat.  guru  menjelaskan  poin-poin  kunci atau  masalah - masalah  pokok yang  dapat diangkat
  3. Guru  membagi bacaan teks itu dengan  aline -alinea atau beberapa cara liannya. Guru  menyuruh sukarelawan-sukarelawan  untuk membaca keras bagian yang berbeda
  4. Ketiak bacaan-bacaan  tersebut berjalan, guru menghentikan  dibeberapa  tempat untuk  menekankan poin - poin  tertentu,  kemudian guru memunculkan  beberapa pertanyaan, atau memberikan  contoh-contoh. guru dapat membuat diskusi-diskusi  singkat jika  para peserta didik  menunjukan  minat   dalam bagian tertentu. kemudian guru  melanjutkan  dengan menguji  apa yang ada  dalam teks tesebut.
  5. Guru melakukan  kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut.

ARTIKEL TERKAIT LAINNYA :

 Strategi Poster Session adalah strategi  pembelajarn berkelompok  dimana siswa dalam kelas dikelompokkan menjadi  beberapa kelompok  diskusi, dimana hasil diskusi dituangkan kedalam bentuk gambar untuk kemudian dipresentasikan.
Adapun langkah - langkah penerapan strategi ini adalah :
  1. Guru menyiapkan bahan diskusi yang akan diberikan pada masing - masing kelompok siswa
  2. Guru membagi kelas  menjadi beberapa kelompok  dan meminta siswa untuk  mendiskusikan  sebuah permasalahan yang terkait topik  dalam pembelajaran.
  3. Guru meminta siswa untuk  berdiskusi
  4. Guru memina siswa untuk  menuangkan hasil  diskusi  dalam bentuk  gambar atau poster
  5. Guru meminta setiap kelompok  untuk  mempresentasikan  dan menjelaskan gambar  yang dibuat oleh kelompoknya
  6. Beri siswa beberapa pertanyaan  untuk mengecek pemahaman  siswa  terhadap materi
  7. Guru memberikan penjelasan, membarikan informasi sebenarnya dan penguataan terhadap materi.
  8. Memberikan penghargaan kelompok.
Contoh penerapan strategi ini misalnya : Pada pelajaran FIqih tentang  tata cara berwudhu. meminta siswa untuk berdisikusi tentang cara berwudhu dan dapat menuangkannya dalam bentuk gambar.
strategi ini juga dapat diterapakan pada pelajaran IPA kelas 5 yaitu tentang  Organ Pencernaan Manusia, siswa diminta untuk berdiskusi tentang organ - organ tubuh apa saja yang telibat dalam proses pencernaan kemudian dapat menggambarkannya dalam bentuk poster.


ARTIKEL TERKAIT LAINNYA :

STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF

Posted by mi1kelayu.blogspot.com | | | 1 comments »

Pendidkan akan maju ketika semua pihak yang terlibat berpartisipasi secara akif dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Pendidik harus merubah paradigma, cara pandangnya terhadap anak didik, anak didik adalah pribadi yang unik yang memiliki kemampuan  mendasar dari sejak lahir yang perlu mendapar dukungan dalam pengembangannya baik dari faktro lingkungan, keluarga dan sekolah tentunya  guru dan teman - teman sebanyanya.
Penerapan  strategi  dalam pembelajaran dipandang sangat perlu  guna menciptakan rasa  keamanan, kenyamanan dan  motivasi siswa untuk belajar. Penerapan strategi pembelajaran  aktif  mengubah  pengertian belajar, pembelajaran  dan kelas.  belajar adalah proses  bagi peserta didik  dalam membangun gagasan   atau pemahaman sendiri. Pembelajaran adalah  guru berperan serta  dengan si pembelajar (siswa) dalam membangun makna   didalam kelas.
Pembelajaran aktif hanya bisa terjadi jika  ada partisipasi  peserta didik. Demikian  juga  peran serta aktif peserta didik  tidak akan terjadi  bilaman guru  tidak aktif  dan kreatif dalam  melaksanakan  pembalajaran. Ada berbagai cara  yang melakukan  proses pembelajaran  yang memicu  dan melibatkan  peran serta aktif siswa dan mengasah  ranah  kognitif,  afektif, psikomotorik dan ranah  imaniah-transendental.
Beberapa  Strategi  Pembelajaran Aktif yang dapat  diterapkan oleh guru antara lain :

EVERYONE IS A TEACHER HERE (Setiap Murid sebagai Guru)
Strategi Everyone Is A Teacher Here yaitu strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya mencapaian tujuan yaitu meliputi aspek: kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan menganal masalah, kemampuan menuliskan pendapat-pendapatnya (kelompoknya) setelah melakukan pengamatan, kemampuan menyimpulkan, dan lain-lain.
Strategi pembelajaran ini diawali dengan guru  membagikan bahan bacaan sesuai dengan materi pokok yang akan diajarkan.
Adapun Langkah-langkah Pembelajarannya Sebagai Berikut :
  1. Guru membagikan kertas  kepada setiap peserta didik dan meminta  mereka  untuk menuliskan  sebuah pertanyaan tentang materi  pokok yang  telah atau sedang  dipelajari, atau  topik khusus yang ingin  mereka  diskusikan  dalam kelas.
  2. Kumpulkan  kertas-kertas  tersebut,  dikocok  dan dibagikan  kembali secara  acak  kepada  masing - masing  peserta didik  dan  diusahakan   pertanyaan tidak  kembali  kepada  yang bersangkutan.
  3. Mintalah  mereka mambaca  dan memahami  pertanyaan  dikertas  masing - masing, sambil  memikirkan   jawabannya.
  4. Undang sukarelawan  (volunter) untuk membacakan  pertanyaan  yang ada di tangannya ( Untuk  menciptakan budaya bertanya, upayakan  memotivasi  siswa untuk  angkat tangan bagi yang siap   membaca  tanpa langsung menunjuk.
  5. Mintalah  dia memberikan  respons (jawaban/penjelasan) atas pertanyaan  atau permasalahan tersebut,  kemudian mintalah  kepada teman  sekelsnya  untuk memberikan  pendapat  atau melengkapi  jawabannya.
  6. Berikan apresiasi terhadap setiap jawaban/tanggapan  siswa  agar termotivasi  dan tidak  takut salah
  7. Kembangkan  diskusi  secara lebih lanjut dengan cara siswa  bergantian  membacakan  pertanyaan  ditangan masing - masing sesuai waktu yang  tersedia
  8. Guru  melakukan kseimpulan, klarifikasi (memeberikan informasi sebenarnya) dan  tindak lanjut.
Strategi pembelajarn  Everyone is  a Teacher  here ini dapat  meningkatkan peran serta akif siswa didalam pembelajaran, dengan adanya  soal yang diberika akan memacu siswa untuk mencari jawabannya sendiri melalui  buku paket/bahan bacaan yang telah disediakan ataupun sumber bacaan lain, membudayaka sikap berani bertanya, tidak minder dan tidak takut salah.



ARTIKEL TERKAIT LAINNYA :

A. Pengertian Koognitif
istilah koognitif  dikenal dengan istilah  intelek.  intelek  berasal dari  bahasa   inggris "Intellect" yang menurut  Chaplin (1981) diartikan sebagai :
  1. Proses Koognitif, proses berfikir,  kemampuan menghubungkan,  kemampuan menilai dan kemampuan  mempertimbangkan
  2. Kemampuan mental  atau  inteligensi
Menurut  Mafuddin  shalahudin (1989) dinyatakan  bahwa "intelek" adalah akal budi atau  intelegensi  yang berarti  kemampuan untuk  meletakkan hubungan  - hubungan  dari proses  berpikir. selanjutnya  dikatakan bahwa  orang yang  intellegent adalah orang  yang dapat   menyelesaikan  persoalan  dalam tempo yang lebih  singkat, memahami  masalahnya  lebih cepat  dan cermat, serta mampu  bertindak cepat.
Istilah inteligensi, berasal dari bahasa latihan "intelligere" yang artinya  menghubungkan  atau menyatukan  satu sama lain. menurut  William Stern, salah sorang  pelopor  dalam penelitian intelegensi, mengatakan bahwa  intelegensi  adalah kemampuan  untuk menggunakan  cara tepat segenap alat alat   bantu dan pikiran  guna menyesuaikan diri  terhadap tuntutan - tuntutan  baru. sedangkan Leis Hedison Terman berpendapat bahwa  intelegensi adalah kemampuan  untuk belajar secara abstrak (Patty F, 1982). Disini  Terman membedakan  antara "Concrete Ability" yaitu kemampuan  yang berhubungan dengan hal - hal  yang bersifat kongkrit. "abstrak ability" adalah  kemapuan yang berhubungan dengan hal - hal  yang bersifat abstrak.  orang dikatakan intelegen jika orang  tersebut  mempunyai kemampuan berpikir abstrak dengan baik.
berdasarkan  uraian diatas dapat disimpulkan bahwa  pengertian intelek tidak berbeda denga  pengertian  intelegensi  yang memiliki arti kemampuan untuk  melakukan abstraksi  serta berpikir  logis dan cepat sehingga  dapat bergerak  dan menyesuaikan   diri terhadap  situasi baru.
Jean Piaget  mendefinisikan  intellect adalah  akal budi  berdasarkan aspek - aspek  kognitifnya, hususnya  proses-proses berpikir  yagn lebih  tinggi (byebee dan Sund, 1982). sedangkan  Intelligence menutut piaget sama dengan kecerdasan yaitu seluruh kemampuan berpikir bertindak secara adaptif termasuk kemampuan-kemampuan mental yang  komplek seperti berpikir, mempertimbangkan, menganalisis, mensistesis, mengevaluasi, dan menyelesaikan  persoalan - persoalan.

B. Tahap Perkembangan Koognitif

Jean Piaget  membagi  perkembangan  koognitif  menjadi empat  tahapan yaitu :
  1. Tahap Sesori - Motoris : Tahap ini  dialama pada umur 0 - 2 tahun. pada tahap ini   anak berada dalam  suatu masa  pertumbuhan   yang ditandai  oleh kecenderungan  kecenderungan  sensori motoris yang  amat  jelas.  segala perbuatan  merupakan perwujutan  dari  proses pematangan  aspek sensori-motoris tersebut. pada tahap ini  interaksi anak  dengan lingkungannya  termasuk orang tuanya terutama dilakukan melalui perasaan da otot ototnya.
  2. Tahap Praoprasional :  Tahap ini berlangsung pada usia  2 - 7 tahun. tahap ini disebut juga  tapah intuisi sebab perkembangan  kognitifnya  memperlihatkan   kecenderungan  yang ditandai   oleh suasana  intuitif, dalam arti semua perbuatan  rasionalnya idak didukung oleh pemikiran tapi oleh unsur perasaan, kecenderungan   alamiah,  sikap - sikap  yang diperolah   dari orang - orang  bermakna dan lingkungan  sekitarnya.
  3. Tahap Operasional Konkrit : Tahap ini  berlangsung  antara usia 7 - 11 tahun. Pada tahap ini  anak muali  menyelesaikan   diri dengan  realitas  konkrit dan sudah mulai   berkembang rasa ingin   tahunya. pada  tapa ini, interaksi anak dengan  lingkungan  termasuk orang tuanya sudah semakin baik karena egoistisnya  semakin berkurang, anak sudah dapat mengamati, menimbang, mengevaluasi,  dan menjelaskan  pikiran - pikiran orang lain dalam cara - cara  yang kurang  egosentris  dan lebih  obyektif.
  4.  Tahap   operasional  Formal : Tahap ini dialami  pada usia  11 tahun ke atas.  pada masa ini  anak telah mampu  mewujudkan  suatu  keseluruhan dalam pekerjaannya yang merupakan  hasil dari  berpikir logis. aspek perasaan dan moralnya   juga telah  berkembang sehingga  dapat  mendukung penyelasaian  tugas - tuganya.
C. Faktor - Faktor yang mempengaruhi  perkembangan Koognitif
Perkembangan koognitif dipengaruhi oleh  faktor hereditas dan lingkungan. Pengaruh   kedua faktor ini  pada kenyataannya  tidak terpisahkan  secara sediri - sendiri melainkan  seringkalli  merupakan  resultante dari interaksi  keduanya. Faktor  hereditas dan lingkungan itu dapat  dijelaskan sebagai berikut :
  1. Faktor Hereditas : Semenjak  dalam kandungan  anak telah memiliki sifat-sifat yang  menetukan  daya  kerja koognitifnya. secara potensial  anak telah  memabwa  kemungkinan apakah akan  memiliki kemampuan  berpikir  normal,  diatas normal,  atau dibawah normal. namun potensi  ini tidak akan berkembang atau terwujud secara optimal  apabila  lingkungan  tidak memberi kesempatan  untuk berkembang. oleh kerenanya, peranan lingkungan  juga besar  pengaruhnya  terhadap  perkembangan  intelektual anak.
  2. Faktor lingkungan. ada dua unsur  lingkungan  yang sangat pentingg   peranannya  dalam  mempengaruhi perkembangan kognitif anak  yaitu keluarga dan sekolah
  • Kelurga. Itervensi  yang paling penting  dilakukan oleh  keluarga  atau orang  tua adalah  memberikan  pengalaman   kepada anak  dalam berbagai  bidang  kehidupan,  sehingga anak  memiliki informasi  yang banyak  yang merupakan  alat bagi anak  untuk  berpikir. cara cara yang digunakan  misalnya memberikan  kesempatann kepada anak  untuk merealisasikan  ide - idenya,  menghargai  ide - ide tersebut  memuaskan  dorongan  ingin tahu anak dengan cara menyediakan  bacaan, alat alat keterampilan dan alat - alat  yang dapat  mengembangkan  daya kreativitas anak. pemberian  kesempatan  atau pengalaman  tersebut  sudah  batang tentu  menuntut perhatian orang tua.
  •  Sekolah. Sekolah adalah  lembaga formal  yang diberi tanggung jawab untuk  meningkatkan  perkembangan  anak : temasuk  perkembangan intelek anak. Dalam kontek ini, guru hendaknya  menyadari betul bahwa perkembangan  kognitif  anak terletak  ditangannya. beberapa cara yang dilakukann guru antara lain : (1) Mencipatakan interaksi atau hubungan  yang akrab dengan peserta didik, dengan hubungan ini secara  psikologis peserta didik  akan merasa  aman sehingga  segala masalah  yang dialaminya  secara bebas  dapat dikonsultasikan   denga guru mereka.(2) Memberi kesempatan kepada peserta didik  untuk berdialog  dengan orang - orang  yang ahli  dan berpengalaman  dalam berbagai   bidang ilmu pengatahuan (3)Membawa  para peserta  didik ke objek - objek  tertentu  sperti  objek   budaya,  ilmu pengatahuan , dan sejenisnya  sangat menunjang perkembangan  intelektual  para peserta didik. (4) Menjaga dan meningkatkan  pertumbuhan  fisik anak,  baik melalui  kegiatan olah raga maupun  menyediakan gizi yang cukup  sangat penting.(5) Meningkatkan  kemampuan  berbahasa  peserta didik, baik melalui media cetak maupun  menyediakan situasi  yang memungkinkan  para peserta didik  berpendapat  atau mengemukaan ide.
D. Proses Pendidikan  Untuk Perkembangan Kognitif
Pendidikan  hendaknya  sebuah usaha untuk mengembangankan  kemampuan kognitif  anak didik. Sudah saatnya guru  memandang  subyek didik sebagai suatu pribadi yang unik yang memiliki kemampuan  yang harus dikembangkan dan terus  dimotivasi, bukan sebuah kertas putih kosong yang akan ditulis, atau  sebuah gelas kosong yang harus diisi  dengan air. Kemampuan  intelektual  setiap peserta didik  harus dipupuk  dan dikembangkan  agar potensi   yang dimiliki  individu  terwujud  sesuai dengan  keberadaan   masing - masing.
Menurut Cony Semiawan (1984) penciptaan   kondisi  lingkungan yang kondusif  bagi perkembangan  kemampuan  intelektual  anak yang  didalamnya  menyangkut  keamanan  psikologis dan kebebasan psikologis   merupakan faktor  yang amat penting.
Kondisi Psikologi yang perlu diciptakan  agar peserta didik merasa aman :
  • Pendidik menerima  subyek didik tanpa syarat artinya  apapun adanya subyek didik  dengan segala kekuatan dan kelemahannya  harus diterima   dengan baik serta memberi kepercayaannya  padanya  bahwa  pada dasarnya  setiap subyek didik memiliki  kemampuan koognitif yang  dapat dikembangkan   secara maksimal
  • Pendidik menciptakan  suasana dimana subjek didik  tidak merasa  terlalu dinilai  oleh orang lain. terlalu memberikan penilaian  terhadap subjek  didik dapat dirasakan  sabgai ancaman  sehingga menimbulkan  kebutuhan  akan pertahanan diri. memang kenyataanya  pemberian  penilaian tidak  dapat  dihindarkan  dalam situasi sekolah, tetapi  paling tidak  harus diupayakan  agar penilaiain tidak   bersifat mencemaskan   bagi subjek  didik melainkan  menjadi sarana  yang dapat  mengembangkan  sikap  kompetitif  secara sehat.
  • Pendidik harus bisa berempati artinya  dapat memahami pemikiran, perasaan dan perilaku  subjuek didik, dapat menempatkan diri pada  situasi subjek didik, serti melihat suatu dari sudut pendang mereka.
Sumber Pustaka  : Buku "Psikologi Pembelajaran" Karangan Prof. Dr. H. Mohammad Asrori, M.Pd.





Teknologi Informasi dan Komunikasi / TIK (Information and Communication Technologies / ICT) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. ICT dapat dimanfaatkan sebagai media pembawa pesan dalam proses pembelajaran, peranan  media sangat penting dalam  suatu proses  pembelajaran  demi tercapainya pembelajaran yang aktif, efektif dan menyenangkan, untuk itu diperlukan  penguasaan guru terhadap media ICT, paling tidak bisa membuat dan mengoperasikannya.Berikut ini  kita akan membuat media  Pembelajaran berbasis ICT dengan menggunakan Microsoft Office PowerPoint 2007. Adapun langkah – langkahnya sebagai berikut :                                                                                    
Buka Program Microsoft Office Power Point  2007
  1. Setelah tambil halaman muka/interface Power Point, masuk ke menu View dan pilih Slide Master. Pada Slide Master ini kita akan mendesain master dari presentasi kita yaitu menu navigasi berupa tombol tombol yang nanti akan memudahkan kita.
    Gambar 1
  2. Setelah masuk ke menu Slide Master, berikutnya  kita akan memberikan baground pada  slide presentasi yang akan kita buat cara : Klik Insert >> pilih gambar yang kita inginkan sebagai baground.Gambar 2 dan 3
  3. Selanjutnya kita disain halaman/interface dari  presentasi kita : gunakan  menu menu pada insert  baik itu table, clip art, Photo Album, Shapes, chart dll.
  4. Klik Insert >> Shapes >> Rectangle. Atur letak dan posisi sehingga tampak seperti gambar berikut ini :  
    Gambar 4
  5. Selanjutnya kita akan menambahkan  menu – menu/tombol navigasi yang nantinya dapat kita link ke halaman yang kita perlukan. Klik menu insert >> Rectangle/oval/Rounded Rectangle >> pilih bentuk yang diinginkan atur disain interface sehingga tampak seperti gambar berkut  :   
    Gambar 5
  6. Langkah selanjutnya adalah memberikan link pada  tombol navigasi : Klik kanan pada objek yang akan digunakan sebagai tombol >> pilih  Hyperlink >> Place In This Document >> Pilih Slide yang ingin dihubungkan, misalnya slide 2.   

    Gambar 6,7 
  7.  Langkah yang sama untuk membuat link pada  objek tombol lainya.
  8.  Membuat tombol Exit ( berfungsi sebagai tombol keluar dari  presentasi kita ); Double Klik  objek tombol exit  >> Klik menu Insert >> Action >>  pada tab mouse klik pilih Hyperlink to >> Pilih Endshow >> OK.    
    Gambar 8
  9.  Membuat tombol  Next dan Prevew ( tombol untuk menuju halaman berikutnya/kembali ke halaman sebelumnya ) Double Klik  objek tombol Next  >> Klik menu Insert >> Action >>  pada tab mouse klik pilih Hyperlink to >> Pilih Next Slide >> OK.   
    Gambar  9
  10.  Selanjutnya membuat  halaman  login : pada Insert pilih Picture >>> masukkan gambar dan atur posisinya agar menutupi  halaman utama  slide master, tambahkan Text dan tombol yang delink ke slide 2.
    Gambar 10
Demikian cara membuat  presentasi  dengan Microsoft Office PowerPoint dengan Slide Master.
TEMPLET MEDIA PEMBELAJARAN ICT

VALIDASI EMIS

Posted by mi1kelayu.blogspot.com | | , | 1 comments »


Salam Sejahtera untuk rekan – rekan operator, semoga Alloh selalu memberikan kita kekuatan untuk terus memajukan  Madrasah kita yang kita cinta. Dan semoga jalan IT ini membawa kebaikan untuk kita, IT Positif. Dan Selamat Hari Raya Idul Adha 1435 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Seprti kita ketahui, saat ini para OPM sedang sibuk dengan pendataan EMIS yang menjadi tulang punggung Madrasah kita, karna mulai sekarang Pemeritah mengeluarkan kebijakan bahwa segala dana yang akan turun berdasarkan apa yang ada pada EMIS,  Aplikasi Validasi Emis ini produk dari Subbag Sistem Informasi Dijen Pendis Kemenag RI. Aplikasi ini digunakan untuk memvalidasi data Lembaga, Personal dan Siswa di Madrasah masing-masing.
Caranya tidak jauh beda dengan aplikasi EMIS sebelumnya hanya saja pada format ada tambahan yaitu Alumni, Adapun Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1.      Download aplikasi di situs resminya atau link berikut ini: http://mi1kelayu.blogspot.com/p/emis.html
Harap diperhatikan system pada PC atau Laptop anda apakah menggunakan 32bit atau 64bit. Downloadlah aplikasi Dektop EMIS yang sesuai. Cek disini :

2.      Untuk OS : Win XP SP2 /SP3, silakan download  & Instal Netframe Work  3.5 di situs resminya Microsoft:
3.      Ubahlah Seting regional PC anda menjadi English (US) dengan format: MM/dd/YYYY



 Untuk diperhatikan bahwa setingan tanggal dan waktu harus tanggal pada waktu anda validasi.
4.      Buat folder terlebih dahulu misalnya : VALIDASI EMIS kemudian ekstrak aplikasi yang anda download. Dan jalankan Validasi MI.exe
5.      Setelah terinstal, login dengan User Name: 12 digit NSM dan Pasword: lembaga, lalu pilih tahun pelajaran, dan semester  lalu isi Profil Lembaga, Jml. PTK, Rombel, Siswa. Untuk Detail PTK dan Detail Siswa bisa dilakukan dengan sistem Impor File bertype Excel 1997-2003 (*.XLS). yang telah dibuat sebelumnya  Lakukan validasi detail PTK dan Detail Siswa dengan mengekksekusi menu PROSES.  Setelah selesai Proses Validasi akan terlihat Blok Merah pada Isian yang Salah. Jika itu terjadi hapuslah data, lalu perbaiki File Excel tadi dan simpan ulang, lalu lakukan cara yang sama sampai tidak ada Blok Merah 
      Tampilan Dektop :
6.      Tips entri file excel:
Di mohon tidak menggunakan tanda baca petik, tanda tanya, atau tanda lain (lihat petunjuk pada sheet Excel) sebelum mengerjakan.
Lakukan Copy Paste Special (value) pada range tertentu File sudah di protect, oleh karena itu jangan merubah/menambah/mengurangi coloumn/rows pada file, Gunakan Split untuk menggeser kolom tertentu Setelah selesai 100% VALID, Backup File untuk Kab/Kota Kemenag. Nama File (*.emis) terdiri 4 file, yaitu: lembaga, PTK, alumni dan Siswa pada  folder yang telah dibuat tadi  lalu kirimkan ke-4 file tersebut beserta 4 file excel (*.xls) Lembaga, Personal, alumni dan Siswa ke KKM untuk selanjutnya di kirim ke Kankemenag Kab./Kota.

Tentang Emis

Subbagian Sistem Informasi pada Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi Setditjen Pendidikan Islam bermula dari yang selama ini dikembangkan dengan sebutan EMIS pada proyek JSEP dan dilanjutkan pada BEP. Awalnya hanya ditujukan pada pendataan madrasah yang berada pada wilayah kerja proyek JSEP dan BEP Akan tetapi, menyadari bahwa kekurangan yang selama ini terdapat di Setditjen Binbaga Islam (Setditjen Pendidikan Islam sekarang) atas ketersedian Data dan Informasi yang Akurat dan Mutakhir, sehingga EMIS yang semula hanya ditujukan sebagai penunjang program-program proyek JSEP dan BEP, akhirnya diperluas menjadi pendataan untuk seluruh Madrasah di Indonesia, bahkan diteruskan untuk Pondok Pesantren, Perguruan Tinggi Agama Islam , dan masih akan terus dilanjutkan pada lembaga-lembaga pendidikan lainnya seperti Madrasah Diniyah, Bustanul Adfal/Raudhatul Adfal, TKA/TPA, serta lembaga-lembaga lainnya.
Nama atau sebutan EMIS berasal dari salah satu komponen proyek Pinjaman Luar Negeri - JSEP, kemudian BEP dan selanjutnya agar ada kesinambungan, sejak tahun anggaran 2001 EMIS berada dibawah Bagian Proyek "Pengembangan EMIS Perguruan Agama Islam Tingkat Dasar" didanai oleh APBN. Pada awalnya EMIS hanya mendata Madrasah Tsanawiyah Model yang menjadi sasaran JSEP (1997-1998). Pada proyek BEP pendataan dilanjutkan untuk Madrasah Ibtidaiyah, dan Madrasah Tsanawiyah Negeri dan Swasta diseluruh Indonesia (1998- April 2002), sedangkan Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren menjadi bagian yang tidak dapat dielakan, sebagai akibat samping dari kegiatan EMIS dalam mendata lembaga pendidikan Islam, disamping data dan informasi tentang lembaga-lembaga tersebut memang sangat dibutuhkan. Bahkan terus berkembang hingga pendataan Perguruan Tinggi Agama Islam, Guru Agama Islam pada sekolah umum, lembaga-lembaga pendidikan Islam lainnya, serta lembaga-lembaga pendidikan Islam non formal, TPA/TKA. Beberapa jenis lembaga yang terakhir disebutkan masih dalam taraf proses dan rencana pengembangan pada tahun-tahun mendatang.
Dalam perjalanannya, perkembangan EMIS lebih ditentukan oleh kebutuhan data dan informasi tentang lembaga-lembaga pendidikan Islam dan lembaga-lembaga lainnya dibawah Ditjen Pendidikan Islam, yakni dorongan kebutuhan untuk presentasi di DPR-RI , Bappenas, Departemen Keuangan, dan lembaga pemerintah lainnya yang berkaitan dan berkepentingan untuk pembangunan dan pengembangan lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia, terutama untuk memberikan gambaran lebih jelas, tepat dan akurat serta dapat meyakinkan anggota DPR, Bappenas dan Kementerian serta lembaga-lembaga Pemerintah lainnya agar dapat membantu dan mengupayakan pengembangan dan pembangunan lembaga-lembaga pendidikan Islam, hingga dapat benar-benar sejajar dengan pendidikan umum, yang lebih dulu mendapat dukungan dari pemerintah.
Sejak Februari 2002 EMIS resmi menjadi "Bagian Data dan Informasi Pedidikan", oleh karena itu kegiatan Pendataan, Pengolahan, Pelaporan, Pelayanan dan Sosialisasi Data serta Informasi Pendidikan menjadi tanggung jawab Bagian tersebut. Dengan terbentuknya kelembagaan tersebut, penting artinya agar selalu dapat memenuhi seluruh kebutuhan data dan informasi bagi pembangunan dan pengembangan lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Namun demikian, terdapat kendala lain yang berkaitan dengan perubahan struktur di lingkungan Kementerian Agama, unit Data dan Informasi Pendidikan belum terakomodasi pada seluruh Propinsi di Indonesia, apalagi Kota/Kabupaten. Hanya pada beberapa propinsi struktur tersebut sudah diterapkan sama dengan struktur organisasi Kementerian Agama Pusat.
Berdasarkan SOTK terbaru, maka mulai Januari 2013 berubah menjadi Subbag Sistem Informasi.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi :
Gd. Emis Lt. 3, jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta Pusat.
email: emisteam@pendis.kemenag.go.id
sumber : http://emispendis.kemenag.go.id/