Selamat Datang di Blog MI NW NO. 1 Kelayu Lotim NTB, sarana berbagi pengetahuan, saling membangun dan saling memperingati"Katakan ilmu itu walau satu ayat, katakan kebenaran itu meskipun pahit"

Untuk keperluan terentu kadang diperlukan untuk mengubah file word yang sudah kita ketik menjadi file PDF (Portable Document Format). Banyak software yang bisa digunakan untuk keperluan ini dari yang harus berbayar hingga yang gratis ( free ). SAVE AS PDF menjadi alternatif, SAVE AS PDF yang merupakan aplikasi buatan microsoft begitu di instal akan terintegrasi dengan file office di komputer anda.
anda tertarik dengan software ini silahkan download di  microsoft.com
cara pemakaiannya tinggal meng save ulang ( File >> Save As >> PDF or XPS )  lulu teken tombol "Publish".
Sedangkan untuk memperkecil ukuran file ( Khususnya File berformat PDF ) dapat menggunakan software atau dapat pula secara online. Berikut tips memperkecl ukuran file secara online :
Pertama dengan smallpdf.com
1. Silahkan kunjungi http://smallpdf.com/compress-pdf
2. Akan tampak seperti ini :
3. Pilih choose file untuk mengupload file anda dan tunggu hingga 100%
4. setelah 100% file terupload, smalpdf akan melakukan compressing terhadap file anda. dan akan muncul halaman download file
5. Download file anda, klik "Download File Now" 


Kedua menggunakan Pdffail.com
2. Upload file anda dengan memilih "Choose File"

3. Ubah settinga file PDF anda, jika sudah sesuai lanjut dengan menglik "Compress PDF" tunggu hingga selesai dan download file anda.

nah mudahkan??? demikian tips dari saya semoga postingan ini bermanfaat untuk kita semua. jangan lupa poskan komentar. 
"komentar anda menjadikan kami lebih baik"



CARA MEMPERKECIL UKURAN FILE GAMBAR

Posted by mi1kelayu.blogspot.com | | | 1 comments »

Assalamualaikum..
Untuk keperluan tentu kadang kita perlu untuk mengupload gambar, misalnya untuk daftar disitus lowongan kerja online kita perlu mengupload scan ijazah, ktp, sertifikat dll, akan tetapi file dengan ukuran tentu saja yang dapat masuk. artinya kita perlu me-resize gambar tersebut. Bagimaan caranya?
Langkah - langkah :

  1. Kunjungi link berikut ini : http://jpeg-optimizer.com/
  2. Akan ada tampilan seperti ini :
  3. Klik choose File untuk memiliha gambar yang akan di upload
  4. Ubah dimensi file/gambar yang sudah kita upload sesuai dengan yang kita inginkan, misalkan saya inginkan file berukuran antara 200 - 500 saya isikan di kolom compress image 500 dan di kolom resize photo 500.
  5. langkah terakhir klik optimize photo... tedenggggggg....
  6. gambar tinggal di save as...
Sekian infonya smoga bermanfaat...
wassalam...

SETING INTERNET DENGAN VPN

Posted by mi1kelayu.blogspot.com | | | 5 comments »

Internet sudah menjadi kebutuhan pokok di era sekarang ini, apalagi segala sesuatunya sekarang dapt diurus melalui online, pengajuan pajak, pengolahan data pendidikan dan kepegawaian. namun kadang kita merasa jengkel dengan koneksi yang kita miliki mesikin berbayar kadang tidak bisa masuk halaman situs tertentu, semisal dalam pengetrian NISN tidak bisa masuk ke situs http://vervalpdkemenag.data.kemdikbud.go.id >>> keluar error network. bagaimana mengatasinya? berikut triknya untuk para operator madrasah gunakanlah akun VPN dan berikut cara settingnya :

Cara menggunakan VPN dengan PPTP - Cara menggunakan VPN dengan PPTP ini, saya menggunakan komputer Sistem Operasi Windows 7. Sehingga pengaturannya mungkin sedikit berbeda jika anda menggunakan sistem operasi lainnya.

Langkah-langkah melakukan koneksi VPN dengan PPTP:

Dalam contoh berikut kita akan menggunakan VPN dari super vpn

Username : free
Password : 0001
Host IP Address : superfreevpn.com

Untuk simcard yang saya gunakan adalah eXeL bebas

  1. Langkah pertama masuk Control Panel, kemudian pilih ”View network status and tasks” dibawah kategori “Network and Internet”.
  2. Kemudian, klik pada pilihan “Setup a new connection or network“
  3. Pilih pada “Connect to a workplace“, kemudian pilih Next
  4. Langkah selanjutnya, pilih “No, create a new connection“, kemudian Next.
  5. Selanjutnya, pilih “Use my internet connection (VPN)“
  6. Pada bagian Internet address isikan dengan VPN server (contoh: superfreevpn.com), dan untuk Destination name isi bebas saja “OPM” , dan tandai pada “Don’t connect now”.
  7. Kemudian, pada bagian username isikan “free”, untuk password biarkan kosong (karena password akan berubah secara berkala), kemudian pilih “Create”.
  8. Terakhir pilih “Close“.
Untuk melakukan proses koneksi VPN, pastikan terlebih dahulu koneksi internet anda sudah aktif. Klik pada status koneksi di system tray (pojok kanan bawah taskbar), pilih OPM, kemudian klik “Connect “.
Isikan username  password: 0001, kemudian klik “Connect” (biarkan domain kosong).
Proses koneksi akan berlangsung, dan tunggu sampai VPN terhubung. Jika VPN telah terhubung, maka akan terlihat 2 koneksi yang connected pada status koneksi di Windows 7 (pojok kanan bawah)
Selesai. Silahkan buat browsing, download dan streaming sepuasnya.

Dalam kondisi terhubung VPN, maka koneksi anda akan terenkripsi dan dapat melewati firewall atau content filtering dengan aman.

Untuk akun VPN di atas hanyalah contoh. Jadi gunakan akun VPN yang masih aktif atau bisa juga kunjungi superfreevpn.com

Username dan Password pada trik diatas hanya contoh, untuk mendapatkan username dan password update silahkan kunjungi http://superfreevpn.com/
ada dipojok kiri layar anda.


Assalamualaikum Wr.Wb
Selamat datang di Tahun Pelajaran 2015/2016, wajah - wajah baru dengan semangat baru untuk siswa - siswa baru kita. Seiring bertambahnya jumlah siswa maka telah siap pula pendataan  baru EMIS Semester Ganjil T.P. 2015/2016.
Data EMIS ( Eduction Management Information System ) adalah data yang sangat penting sebagai tonggak pendataan madrasah. Dari data EMIS inilah sebagai acuan  pembayaran dana bos dan dana lain-lainya untuk madrasah oleh sebab itu penghargaan luar biasa disampaikan kepada para Operator Madrasah yang telah bekerja keras tanpa mengharapkan imbalan, tanpa mereka  urusan pendataan madrasah mungkin akan terbengkalai yang berimbas pada segala aspek di madrasah itu sendiri.
Form EMIS tahuan ini berbeda untuk tahun - tahun sebelumnya  karena  ada penambahan beberapa kolom  yang harus diisi terutama pada  form siswa.
Dimohon  konsentrasi penuh bagi operator madrasah untuk mengisi kolom - kolom yang tersedia agar tidak terjadi kekeliruan, khususnya nanti ketika  di validasi sehingga tidak bekerja 2 x.
Demikian sehabat , Para Pejuang Data "Operator Madrasah" Semangat dan selamat berjuang....
Untuk Download  Form Pendataan EMIS Ganjil Tahun Pelajaran  2015/2016 silahkan kunjungi link berikut ini : EMIS MI atau Pendis Kemenag

Berikut ini kami sampaikan secara singkat PANDUAN REGISTRASI OPERATOR EMIS,
Langkah-langkahnya meliputi :
1. Silahkah masuk ke alamat EMIS di Sini
2. Klik menu DAFTAR pada seperti pada gambar di bawah

3. Silahkan isi data sesuai permintaan formulir

Untuk Tanggal Lahir, Silahkan Pilih Tahun paling atas kemudian kembali memilih tahun paling atas lagi sampe Tahun lahirnya kendaitan. seperti pada gambar di bawah ini

4. Selanjut isi data sesuai permintaan formulir

5. Kembali mengisi data sesuai permintaan formulir

Setelah File berubah menjadi PDF, silahkan Upload file pada Proses Terakhir Registrasi OPM EMIS seperti gambar di bawah dan kelik Tombol SIMPAN

Setelah Menekan Tombol SIMPAN, maka proses registrasi OPM sudah selesai, tinggal menunggu Akun OPM Aktif

Link Sumber : http://seksipenmadlotim.blogspot.com

MEMBUAT BLOG DI BLOGSPOT

Posted by mi1kelayu.blogspot.com | | | 1 comments »

blog adalah sebuah situs website yang memungkinkan penggunanya dapat menuliskan atau memposting berbagai hal sesuai dengan keinginannya dengan mudah, (tanpa harus memiliki pengetahuan html rumit) dan dapat dikomentari oleh pengunjungnya. Blog dalam perkembangannya merupakan media yang sangat baik dalam penyampaian berbagai informasi dunia pendidikan, kesehatan, pertanian, teknologi dan lain lain. Blog bahkan juga bias digunakan sebagai media promosi online yang bersifat gratis tidak harus berbayar seperti halnya website.
Blog merupakan media yang sangat tepat jika dimanfaatkan untuk dunia pendidikan baik untuk menyampaikan informasi, penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswa atau memberikan informasi tentang profil sekolah sehingga sekolah kita dikenal orang lain.
Lalu bagaimana cara membuat blog? Ada dua bloging yang terkenal didunia dan banyak digunakan yaitu wordpress dan blogspot ( layanan bloging yang dimiliki oleh google ). Kali ini kita akan membahas bagaimana cara membuat blog di blogspot dengan akun google.
Untuk dapat membuat blog di blogspot tentunya harus memiliki akun google (gmail) lihat Panduan Membuat email google. Jika sudah memiliki akun google (gmail) silahkan login dengan akun anda di www.blogger.com akan tampak form login seperti gambar berikut ini :

Setelah langkah diatas kita akan diarahkan ke halaman utama Dashboard blogger. Didasbor ini kita biasa membuat blog, menulis postingan, mengatur tema, edit templet dan lain – lain.
Untuk membuat blog pertama kali tekan tombol Blog Baru


Setelah tombol blog baru diklik, akan muncul jendela pembuatan blog. Pada bagian Judul isi Judul blog kamu, pada bagian Alamat isi dengana alamat blog yang kamu inginkan. Pada template, pilih salah satu template yang kamu inginkan. Kemudian klik tombol buat blog


Setelah langkah diatas maka kita telah memiliki blog dengan alamat www.sekolahku.blogspot.com.
Untuk membuat posting artikel klik gambar pensil dan untuk melihat hasilnya klik tombol Lihat Blog, sedangkan untuk pengaturan lainya klik tombol Opsi Lainnya


Pembelajaran Dengan Peta Konsep

Posted by mi1kelayu.blogspot.com | | | 1 comments »

Peta konsep adalah suatu ilustrasi garis yang konkrit yang dapat menujukkan bagaimana suatu konsep berhubungan atau terkait dengan konsep-konsep lain yang termasuk kategori yang sama. Peta konsep dapat merupakan suatu skema atau ringkasan dari hasil belajar. Selanjutnya Sumaji, dkk (1997) menyatakan bahwa peta konsep dapat digunakan untuk membantu siswa menyusun konsep dan menghindari untuk membantu menghindari miskonsepsi. Hal ini berarti bahwa konsep merupakan dasar bagi proses mental yang lebih tinggi guna merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi sehuubungan dengan hal itu, guru harus memilih sekian banyak pengetahuan tentang konsep-konsep yang akan diajarkan pada siswa.
Konsep adalah ide-ide yang abstrak. Peta konsep adalah alat untuk mewakili adanya keterkaitan secra bermakna antar konsep, sehingga membentuk proporsisi-proporsisi. Proporsisi adalah dua hal atau lebih konsep yang dihubungkan dengan garis yang diberi label (kata penghubung) sehingga memiliki suatu arti. Sutu peta konsep dalam bentuk yang paling sederhana dapt tersusun atas dua konsep dihubungkan oleh sebuah kata penghubung untuk menyusun suatu preposisi (Winarno, 1997).
Belajar bermakna akan berlangsung bila konsep atau pengertian konsep-konsep diurutkan dari yang paling inklusif secara hierarki ke yang kurng inklusif ampai kepada bagian-bagian atau hal-hal yang khusus, sesuai dengan tujuan diajarkannya, konsep-konsep yang tercakup dalam materi pembelajaran, maka dapat disusun dan dikelompokkan bedasarkan sifat-sifat inklusif, kurang inklusif sampai kepada yang sifatnya paling khusus.
Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa ciri-ciri peta konsep (Hamsa, 2009), yaitu :
a) Peta konsep adalah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi-proposisi dari suatu bidang studi. Jadi dengan membuat peta konsep siswa dapat melihat bidang studi itu lebih jelas dan bermakna.
b) Suatu peta konsep merupakan suatu gambaran dua dimensi dari suatu bidang studi atau suatu bagian dari bidang studi
c) Cara menyatakan hubungan antara konsep-konsep. Tidak semua mempunyai bobot yang sama
d) Hierarki (terurut) dari yang bersifat umum ke konsep yang bersifat khusus
Menggunakan peta konsep dalam proses belajar mengjar sangat bermakna, mudah dipahami dan diingat oleh siswa karena kedalaman materi dan keluasan konsep yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa. Menggunakan peta konsep sebagai metode di dalam proses belajar mengajar sangat membantu siswa baik dalam kelas maupun di luar kelas,seperti di rumah, sebab menurut ahli pendidikan, peta konsep dapat diterapkan untuk berbagai tujuan antara lain : (1) menyelidiki apa yang telah diketahui siswa; (2) menyelidiki cra belajar siswa; (3) mengungkapkan konsepsi yang salah pada siswa; dan (4) alat evaluasi. Dahar (dalam Badrul Wajdi, 2001).
Menurut Hamsa (Bahar, 2009), langkah-langkah pengembangan peta konsep oleh guru yaitu:
a) Menuliskan di atas kertas seluruh konsep atau nama topik yang berkaitan denga bidang umum yang akan diajarkan
b) Memperhatikan adanya fakta-fakta (contoh-contoh) khusus yang penting untuk dipelajari siswa
c) Memilih konsep yang paling umum dan tempatkan di bagian atas kertas
d) Menambahkan berikutnya konsep yang lebih khusus dibaris kedua, melanjutkan penulisan konsep lain yang lebih khusus di baris ketiga da seterusnya
e) Setelah penulisan konsep yang lebih khusus di baris kedua, melanjutkan penulisan konsep lain yang lebih khusus di baris ketiga dan seterusnya
f) Melengkapi dengan garis penghubung antar konsep sehingga seluruh hierarki meyerupai piramida, jangan lupa menuliskan label penghubung pada garis tersebut untuk menunjukkan keteraturan antar konsep
g) Setelah seluruh peta konsep terbentuk, menandai konsep khusus yang terutama menarik bagi siswa atau tingkat kesulitannya tepat bagi siswa.
Membelajarkan siswa menyusun peta konsep harus secara bertahap. Pertama kali meminta siswa menyusun peta konsep perlu dipilih konsep-konsep yang sudah dikenal. Mula-mula guru dapat mengajar siswa memahami peta konsep sebagai ilustrasi dari suatu kerangka isi bahan pelajaran dengan istilah-istilah yang salin dihubungkan dalam kerangka secara vertikal.
Cara mengenalkan peta konsep kepada siswa adalah dengan memodelkan cara penyusunannya dengan menfokuskan pada konsep-konsep yang jumlahnya terbatas atau lebih sederhana. Agar siswa lebih memahami peta konsep , dapat diajak untuk menyusun peta konsep yang lebih luas atau lebih kompleks. Selanjutnya dapat ditugasi oleh guru untuk menyusun peta konsep secara berkelompok , kenudian guru meminta salah seorang wakil dari tiap-tiap kelompok untuk menampilkan pet konsep yang sudah dibutnya dipapan tulis untuk dikritik secara bersama-sama untuk menghindari miskonsepsi.
Dalam pembelajaran yang menggunakan peta konsep, terdapat beberapa manfaat yang signifikan terhadap pendidikan atau guru dan siswa yaitu sebagai berikut :
1. Manfaat peta konsep bagi guru
- Membantu guru memahami macam-macam konsep yang terdapat dalam topik yang akan diajarkan dan memperoleh wawasan baru
- Membantu dalam menghindari miskonsepsi oleh siswa
- Guru dapat menentukan topik-topik sains secara jelas
- Membantu untuk melihat keterkaitan logis antar konsep-konsep khusus
- Membantu untuk mengorganisasi urutan kegiatan belajar mengajar di kelas
- Membantu untuk penilaian siswa
- Menggali pemahaman siswa sebelum dilakukan pembelajaran
- Sebagi alat menggalakkan pembelajaran kooperatif
2. Manfaat peta konsep untuk siswa
- Membantu dalam mempelajari konsep-konsep pokokda proposisi, serta membantu dalam menghubungkan atau mengaitkan pengetahuan yang telah dimilikinya dengan yang sedang dipelajarinya
- Membantu mempelajari cara belajar menyusun peta konsep
- Membantu untuk memperoleh wawasan baru
- Membantu siswa menghindari miskonsepsi
- Mengajak siswa belajar kooperatif
(Hamsa, 2009).
3. Bagi pengembang dan perencana kurikulum, peta konsep dapat digunakan untuk memilah konsep-konsep yang penting dan konsep-konsep yang tidak penting.
4. Bagi lingkungan
Peta konsep membantu siswa memahami perannya sebagai pelajar, juga menjelaskan peranan guru serta menciptakan iklim belajar yang saling menghargai antara guru dan siswa. Peta konsep juga membantu huru dan siswa dalam bekerja sama untuk mengatasi informasi-informasi yang keliru atau tidak bermakna. (Hamsa, 2009).

1. Pengertian Contextual Teaching And Learning (CTL)
Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) yang sering disingkat dengan CTL merupakan salah satu model pembelajaran berbasis kompotensi yang dapat digunakan untuk mengerjakan dan mnyukseskan implementasi kurikulum 2004.
CTL merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga para peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kopetensi hasil belajara dalam kehidupan sehari-hari (Mulyasa, 2008 : 102)
Menurut Wina Sanjaya (2006 : 255) Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh utuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata sehingga medorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
Sedangkan menurut Elaine B. Johnson (2002 : 65) Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sebuah sistem yang menyeluruh.
CTL adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat makna didalam materi akademik yang meraka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, social dan budaya mereka (Elaine B. Johnson, 2002 : 67).
Berdasakan pendapat beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa Contextual Teaching and Learning adalah untuk mendorong para siswa dapat menemukan hubungan materi yang dipelajari dengan situaasi kehidupan nyata ataupun dilingkungannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Tujuan penggunaan Contextual Teaching and Learning (CTL)
Bebrapa tujuan penggunaan Contextual Teaching and Learning (CTL) yang harus dipahami yaitu :
a. CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam konteks CTL tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima pelajaran akan tetapi proses mencari dan menemukan sendiri pelajran.
b. CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubugan antara materi yang di pelajari dangan situasi, kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar disekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat pentin, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan bermakna secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memorii siswa, sehingga tidakan mudah dilupakan.
c. CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkan dalam kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang di pelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari materi pelajran dalam koteks CTL bukan untuk di tumpuk di otak dan kemudian dilupakan, akan tetapi sebagai bekal mereka dalam mengurangi kehidupannyata.
Sehubungan dengan hal itu, terdapat lima karaktristik penting dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL.
a. Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses mengaktifkan pengetahuan yang sudah ada.
b. Pembelajaran yang kontekstual adalah belajar dalam rangka memproleh dan menambah pengetahuan baru.
c. Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), pegetahuan yang diproleh bukan untuk dihafal tetapi untuk pahami dan di yakini.
d. Mempraktikkan pengethuan dan pengalaman tersebut artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tempat perubahan perilaku siswa.
e. Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi pengembangan pengatahuan.

METODE PEMBELAJARAN INQUIRI

Posted by mi1kelayu.blogspot.com | | | 1 comments »

a.        Pengertian Inkuiri
Inquiry berasal dari kata   to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan.
Sund, seperti yang dikutip oleh Suryosubroto (dalam Trianto, 2009: 166) menyatakan bahwa, “Inquiry merupakan perluasan proses discovery, yang digunakan lebih mendalam. Inkuiri yang dalam bahasa Inggris Inquire berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi”.
b.        Macam-Macam Inkuiri
Menurut  Mohammad Johar (2011 : 69) inkuiri dibedakan  menjadi  tiga  macam,  yaitu  inkuiri  terbimbing, inkuiri  bebas dan inkuiri bebas yang dimodifikasi. Perbedaan  itu  lebih  ditandai  dengan  seberapa  besar  campur  tangan  guru  dalam penyelidikan  tersebut. Pembelajaran  inkuiri  bebas,  memposisikan  guru  sebagai teman dalam belajar”.
1)        Inkuiri Bebas
 Menurut  Mohammad Johar (2011) Dalam hal ini siswa melakukan penelitian bebas sebagaimana seorang scientis. Masalah dirumuskan sendiri, eksperimen atau penyelidikan dilakukan sendiri dan kesimpulan konsep diperoleh sendiri.
2)        Inkuiri Terbimbing
Menurut  Mohammad Johar (2011) Dalam bentuk inkuiri ini, guru sudah memiliki jawaban sebelumnya, sehingga  siswa  tidak  begitu  bebas  mengembangkan  gagasan  dan  idenya.  Masalah yang diberikan oleh guru dan siswa memecahkannya sesuai dengan prosedur tertentu yang diarahkan oleh guru.
3)        Inkuiri Bebas Termodifikasi
Bentuk inkuiri ini merupakan gabungan dari inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas (Mohammad Johar, 2011).

2.        Inkuiri Terbimbing
a.        Pengertian Inkuiri Terbimbing
Menurut  Paul Suparno (2007:  68) “Inkuiri  yang  terarah  adalah  inkuiri  yang banyak  dicampuri  oleh  guru. Guru banyak mengarahkan  dan  memberikan  petunjuk baik lewat prosedur yang lengkap dan pertanyaan-pertanyaan  pengarahan selama proses inkuiri”. Dalam bentuk inkuiri ini, guru sudah memiliki jawaban sebelumnya, sehingga  siswa  tidak  begitu  bebas  mengembangkan  gagasan dan idenya. Masalah yang diberikan oleh guru dan siswa memecahkannya sesuai dengan prosedur tertentu yang diarahkan oleh guru.
Metode pembelajaran inkuiri adalah suatu metode yang sangat  menantang  dan melahirkan interaksi antara yang diyakini anak sebelumnya terhadap suatu bukti baru untuk mencapai pemahaman yang lebih baik, melalui proses dan metode eksplorasi untuk  menurunkan,  dan  mengetes  gagasan-gagasan baru.  Sudah  barang tentu hal tersebut melibatkan sikap-sikap untuk mencari  penjelasan  dan  menghargai  gagasan orang lain, terbuka terhadap gagasan baru, berpikir kritis, jujur, kreatif, dan berpikir lateral.
Peran  guru  dalam  inkuiri  terbimbing  dalam memecahkan  masalah yang diberikan kepada siswa adalah dengan  memberikan  pertanyaan-pertanyaan  dalam proses penemuan sehingga siswa tidak akan kebingungan. Sehingga kesimpulan akan lebih cepat dan mudah diambil. Guru bertindak sebagai  penunjuk jalan, membantu siswa agar menggunakan ide, konsep, dan keterampilan yang sudah mereka pelajari sebelumnya untuk mendapatkan pengetahuan yang baru. Pengajuan pertanyaan yang tepat  oleh  guru  akan  merangsang  kreativitas  siswa  dan  membantu  mereka  dalam ‘menemukan’  pengetahuan  baru  tersebut.  Metode  pembelajaran  inkuiri  terbimbing memang  memerlukan waktu  yang  relatif  banyak  dalam  pelaksanaannya, akan  tetapi hasil  belajar  yang  dicapai  tentunya sebanding  dengan  waktu  yang digunakan.  Pengetahuan  baru  akan melekat  lebih  lama  apabila  siswa  dilibatkan secara langsung dalam proses.
b.        Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Menurut Gulo (dalam Trianto, 2009) menyatakan, langkah-langkah dalam pembelajaran inkuiri terbimbing meliputi:
1) Perumusan Masalah.
Langkah awal adalah menentukan masalah yang ingin didalami atau dipecahkan  dengan metode inkuiri. Persoalan dapat disiapkan atau diajukan oleh guru. Persoalan  sendiri  harus  jelas  sehingga  dapat  dipikirkan,  didalami,  dan dipecahkan oleh siswa. Persoalan perlu diidentifikasi dengan jelas tujuan dari seluruh proses pembelajaran atau penyelidikan. Bila persoalan ditentukan oleh guru perlu diperhatikan bahwa persoalan itu real, dapat dikerjakan oleh siswa,  dan sesuai dengan kemampuan siswa. Persoalan yang terlalu tinggi akan membuat siswa tidak semangat, sedangkan persoalan yang terlalu mudah yang sudah mereka ketahui tidak menarik minat siswa. Sangat baik bila persoalan itu sesuai dengan tingkat hidup dan keadaan siswa.
2) Menyusun hipotesis
Langkah berikutnya adalah siswa diminta  untuk mengajukan jawaban sementara tentang masalah itu. Inilah yang disebut hipotesis. Hipotesis siswa perlu dikaji apakah jelas atau tidak. Bila belum jelas, sebaiknya guru mencoba membantu memperjelas maksudnya lebih dahulu. Guru diharapkan tidak memperbaiki hipotesis siswa yang salah, tetapi cukup memperjelas maksudnya  saja. Hipotesis yang  salah, tetapi cukup memperjelas maksudnya saja. Hipotesis yang salah nantinya akan kelihatan setelah pengambilan data dan analisis data yang diperoleh.
3) Mengumpulkan data
Langkah selanjutnya adalah siswa mencari dan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya untuk membuktikan apakah hipotesis mereka benar atau tidak. Dalam bidang biologi, untuk dapat  mengumpulkan  data, siswa harus  menyiapkan suatu peralatan untuk pengumpulan data. Maka guru perlu membantu bagaimana siswa mencari peralatan, merangkai  peralatan, dan mengoperasikan  peralatan  sehingga berfungsi dengan baik. langkah ini adalah langkah  percobaan atau eksperimen. Biasanya dilakukan di laboratorium tetapi kadang juga  dapat di  luar sekolah. Setelah  peralaran  berfungsi, siswa  diminta untuk mengumpulkan data dan mencatatnya dalam buku catatan.
4) Menganalisis data
Data yang sudah dikumpulkan harus dianalisis untuk dapat membuktikan hipotesis apakah benar atau  tidak.  Untuk  memudahkan menganalisis  data, data sebaiknya diorganisasikan, dikelompokkan, diatur sehingga dapat dibaca dan dianalisis dengan mudah. Biasanya disusun dalam suatu tabel.


5) Menyimpulkan
Dari data yang telah dikelompokkan  dan  dianalisis, kemudian  diambil kesimpulan dengan generalisasi. Setelah diambil kesimpulan, kemudian dicocokkan dengan hipotesis asal, apakah hipotesa kita diterima atau tidak.
c.         Kelebihan dan Kekurangan Inkuiri Terbimbing
Inkuiri Suchman seperti yang dikutip oleh Kardi (dalam Trianto, 2009: 170) mempunyai dua kelebihan, yaitu :
1)        Penelitian dapat diselesaikan dalam waktu satu periode pertemuan. Waktu yang singkat ini memungkinkan siswa dapat mengalami siklus inkuiri dengan cepat, dan pelatihan mereka akan terampil melakukan inkuiri.
2)        Lebih efektif dalam semua bidang di dalam kurikulum.
Perbedaan utama antara inkuiri Suchman dengan Inkuiri umum terletak pada proses pengumpulan data. Suchman mengembangkan suatu motode penemuan baru yang menuntun siswa mengumpulkan data melalui bertanya.
Menurut Wina Sanjaya (2006:208) menyatakan kelemahan Inkuiri digunakan sebagai metode pembelajaran yaitu :
1)        Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
2)        Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dalam kebiasaan siswa dalam belajar.
3)         Kadang kadang dalam implementasimnya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
4)        Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran.
3.        Prestasi Belajar
Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.
Menurut Ralph Tyler (dalam Suharsimi Arikunto, 2008 : 3) “Evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan sebuah pendidikan tercapai”. Tujuan khusus evaluasi ada dua, yaitu untuk mengetahui kemajuan anak didik setelah dididik selama jangka waktu tertentu dan untuk mengetahui tingkat efisiensi metode atau pendekatan dalam pengajaran selama waktu tertentu.
Alat evaluasi yang digunakan hendaknya yang baik, artinya harus memenuhi syarat-syarat dan prinsip-prinsip  tertentu dalam mengukur prestasi belajar agar informasi yang diperoleh akurat dan relevan dengan tujuan yang ingin dicapai melalui tes.
Menurut Suharsimi Arikunto (2008:57), syarat-syarat alat evaluasi (tes) yang baik adalah tes tersebut harus memenuhi syarat-syarat validitas, reliabilitas, objektifitas, praktibilitas, dan ekonomis. Validitas atau sahih maksudnya tes tersebut dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur. Reliabilitas maksudnya tes tersebut dapat dipercaya dan memberikan hasil yang tepat apabila dites atau diujicobakan berkali-kali, serta hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketepatan. Obyektifitas maksudnya tes tersebut dalam pelaksanaannya tidak dipengaruhi oleh faktor subyektifitas. Ada dua faktor yang mempengaruhi subyektifitas dari suatu tes yakni bentuk tes dan penilaian. Praktibilitas maksudnya tes tersebut praktis (mudah dilaksanakan, mudah pemeriksaannya, dan dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas sehingga dapat diberikan atau diawali oleh orang lain). Ekonomis maksudnya dalam pelaksanaannya tes tersebut tidak membutuhkan ongkos atau biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.
Adapun prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Sedangkan belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah laku manusia. Proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar.
Winkel (1996:226) mengemukakan bahwa “prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai seseorang”. Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.


a.         Ranah kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Dalam ranah kognitif terdapat enam aspek atau jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam aspek yang dimaksud adalah:
1)        Pengetahuan/hafalan/ingatan (C1) adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, rumus-rumus, dan sebagainya tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. Pengetahuan atau ingatan merupakan proses berpikir yang paling rendah.
2)        Pemahaman (C2) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan.
3)        Penerapan (C3) adalah kemampuan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan konkret. Penerapan merupakan proses berpikir yang setingkat lebih tinggi dari pemahaman.
4)        Analisis (C4) adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan sesuatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya.
5)        Sintesis (C5) adalah kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan dari proses berpikir analisis. Sintesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru.
6)        Penilaian/penghargaan/evaluasi (C6) adalah jenjang berpikir paling tinggi dalam ranah kognitif dalam taksonomi Bloom. Penilaian/evaluasi merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu kondisi, nilai atau ide, misalkan jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik sesuai dengan kriteria yang ada.
b.        Ranah afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Adapun tingkatan aspek ini antara lain: (1) menerima (receiving), adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain; (2) menanggapi (responding), mengandung arti “adanya partisipasi aktif”. Jadi kemampuan menanggapi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengikut sertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadap salah satu cara; (3) menilai atau menghargai (valuing), adalah memberikan nilai atau penghargaan terhadap suatu kegiatan atau obyek, sehingga apabila kegiatan itu tidak dikerjakan, dirasakan akan membawa kerugian atau penyesalan; (4) mengatur atau mengorganisasikan (organization), artinya mempertemukan perbedaan nilai baru yang universal, yang membawa pada perbaikan umum; (5) karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai (characterization by evalue or calue complex), yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki oleh seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
c.         Ranah psikomotorik
Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik. Adapun tingkatan aspek ini antara lain: (1) persepsi yang berhubungan dengan penggunaan untuk memperoleh petunjuk yang membimbing kegiatan motorik; (2) kesiapan yang berkenaan dengan sesuatu kesiapsediaan yang meliputi kesiapan mental, fisik dan emosi untuk melakukan suatu kegiatan keterampilan sebagai langkah selanjutnya setelah adanya persepsi; (3) respon terpimpin merupakan langkah permulaan dalam mempelajari keterampilan yang kompleks; (4) mekanisme adalah suatu penampilan keterampilan yang sudah terbiasa atau bersifat mekanis dan gerakan-gerakan yang dilakukan dengan penuh keyakinan, mantap, tertib, santun, dan sempurna; (5) respon yang kompleks adalah berkenaan dengan penampilan keterampilan yang sangat mahir, dengan kemampuan tinggi diperlukan tingkatan hasil belajar sebelumnya.
Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor internal), dan faktor yang berasal dari luar siswa (faktor eksternal). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis, sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya.
a.         Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor internal yaitu kecerdasan/intelegensi, faktor jasmaniah/fisiologis, sikap, bakat, minat dan motivasi.
b.        Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan sebagainya. Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu.

By : Jauhariah